Macam-macam Analisa Rasio Keuangan
Menurut munawir (2002:68) pada dasarnya banyak sekali angkarasio itu karena rasio dibuat menurut kebutuhan penganalisa. Namun demikian, angka-angka rasio pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2, yaitu: sumber data keuangannya dan berdasarkan tujuan penganalisa.
Berdasarkan sumber datanya angka rasio dibedakan menjadi: (Munawir, 2002:68)
a. Rasio-rasio neraca ( Balanche sheet ratio)
b. Rasio-rasio laporan laba-rugi ( Income statement ratio)
c. Rasio-rasio antar laporan ( Inter statement ratio)
Berdasarkan tujuan penganalisa angka rasio dapat digolongkan antara lain:
(1) rasio-rasio likuiditas,
(2) rasio-rasio solvabilitas,
(3) rasio-rasio rentabilitas,
(4) rasio-rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisa, misalnya: rasio-rasio aktivitas (Munawir, 2002:69)
Menurut Robert Anggoro (1997:18-23) rasio keuangan dapatdikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan ruang lingkup atau tujuanyang ingin dicapai, yaitu:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio ini menyatakan kemampuan peruasahaan dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo
2. Rasio Aktivitas ( Activity Ratio)
Rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan di dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya
3. Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio ini menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan.
4. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini disebut juga leverage ratio
5. Rasio Pasar (Market Ratio)
Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahaan yang diungkapkan dalam basis perusahaan
“UNTUK PENJELASAN LEBIH RINCI, HANYA AKAN MEMBAHAS “RENTABILITAS DAN SOLVABILITAS”
Rentabilitas
Yaitu, kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Riyanto, 1997:35).
Rasio Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya.
Jenis Rasio Rentabilitas
- Gross Profit Margin
Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba operasi dari operasi usahanya yang murni. Gross Profit Margin semakin tinggi maka maka semakin baik hasilnya.
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain,Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan labaselama periode tertentu.
Pada umumnya rentabilitas dapat dirumuskan:
Rentabilitas =(ModalUsaha/Laba)X 100%
Menurut Bawsir ( 1997: 173) yang dimaksud rentabilitas adalah kemampuan dalam menghasilkan laba, baik dengan menggunakan data eksternal maupun dengan data internal. Dari kedua pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu yang dinyatakan dalam prosentase.
Menurut Riyanto ( 1997: 36) Rentabilitas dibedakan menjadi dua, yaituRentabilitas ekonomi dan Rentabilitas modal sendiri.
1) Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan labatersebut dan dinyatakan dalam prosentase (Riyanto, 1997: 36). Oleh karena pengertian Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan, maka Rentabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruhmodal yang bekerja didalamnya dalam menghasilkan laba.
Rentabilitas ekonomi =(Laba Usahal(SHU)/Total Aktiva)X 100%
Rentabilitas ekonomi atau sering disebut earning power mempunyai arti penting dalam perusahaan, maka perlu diusahakan agar Rentabilitasmeningkat. Menurut Riyanto (1997: 37) tinggi rendahnya Rentabilitasdipengaruhi oleh dua faktor:
Profit margin
Adalah perbandingan antara laba usaha dengan penjualan usaha yangdinyatakan dalam persentase.
Profit Margin=(Laba Usaha/PenjualanUsaha)X 100%
Turnover of Operating Asset
( tingkat perputaran aktiva usaha)Adalah kecepatan berputarnya operating asset dalam suatu periodetertentu. Perputaran tersebut dapat ditentukan dengan membagi penjualan bersih dengan modal usaha.
Turnover of Operating Asset =(PenjualanBersih/ModalUsaha)X 100%
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan penjualan. Sedangkan, operating asset turnover dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat pada kecepatan perputaranoperating asset dalam suatu periode tertentu. Hasil akhir dari percampuran keduanya ini menentukan tinggi rendahnya earning power. Oleh karena itu makin tinggi tingkat profit margin atau operating asset turnover , masing-masing atau keduanya akan mengakibatkan naiknya earning power.
Hubungan antara keduanya dapat digambarkan sebagai berikut:
Rentabilitas = Profit Margin X Operating asset turnover
=(Laba usaha/Penjualan bersih)X(Penjualan Bersih/Modal Usaha)
=Laba Usaha/Modal Usaha
2) Rentabilitas modal sendiri
Rentabilitas modal sendiri atau sering dinamakan Rentabilitas usaha adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan labatersebut di lain pihak. Dengan kata lain, rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan (Riyanto, 1997: 44)
Rentabilitas Modal sendiri =(Laba Usaha(SHU)/Modal Sendiri)X 100%
Faktor- faktor penentu tinggi rendahnya rentabilitas modal sendiri adalah:
a.Rentabilitas Ekonomi
Tingkat rentabilitas ekonomi dapat mempengaruhi rentabilitas modal sendiri. Dalam hal ini dapat dilihat pada unsur yang berhubungan dengan rentabilitas modal sendiri. Menurut Riyanto (1997: 36),Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba dengan modalsendiri dan modal pinjaman yang dipergunakan untuk menghasilkan labatersebut dan dinyatakan dalam persentase. Maka, jelas rentabilitas ekonomi mempunyai hubungan erat dengan rentabilitas modal sendiri mengingat besar kecilnya keuntungan atau laba menjadi hak para pemilik modal.
b.Tingkat bunga modal pinjaman
Laba yang diperhitungkan didalam menghitung rentabilitas modalsendiri adalah laba bersih, yaitu laba kotor setelah dikurangi bunga modal pinjaman dan pajak perseroan. Semakin tinggi tingkat bunga modal pinjaman yang harus dibayar, berarti akan memeperkecil laba yangmenjadi bagian pemilik modal sendiri.
c.Tingkat pajak pendapatan
Penghasilan kena pajak dihitung dengan mengurangi semua biaya, termasuk penyusutan dan bunga dari pendapatan kotornya. Semakin tinggitingkat pajak yang ditentukan pemerintah, maka akan memperkecil labayang menjadi hak bagi pemilik dan sebaliknya. Hal ini menyebabkan rentabilitas modal sendiri terpengaruh.
n Net Operating Income
Profit Margin = ------------------------------------- x 100 %
Net Sales
Profit Margin = ------------------------------------- x 100 %
Net Sales
n 4.000.000
n = ---------------- x 100 % à PM = 5%
n 80.000.000
n
n Net Sales
Turnover of Operating Assets = ------------------------
operating assets
Turnover of Operating Assets = ------------------------
operating assets
n
80.000.000
n
= ------------------ à TOA = 2 x
n
40.000.000
Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali perusahaan mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Dalam praktiknya untuk menutupi kekurangan akan kebutuhan dana, perusahaanmemiliki beberapa pilihan sumber dana yang dapat digunakan. Pemilihan beberapa pilihan sumber dana yang dapat digunakan. Pemilihan sumber dana ini tergantung daritujuan, syarat-syarat, keuntungan dan kemampuan perusahaan tentunya. Sumber-sumber dana secara garis besar dapat diperoleh dari modal sendiri dan pinjaman (bank ataulembaga keuangan lainnya). Perusahaan dapat memilih dana dari salah satu sumber tersebut atau kombinasi dari keduanya.
Setiap sumber dana memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Misalnya penggunaan modal sendiri mimiliki kelebihan, yaitu mudah diperoleh, dan beban pengambilan yang relatif lama. Disamping itu dengan menggunakan modal sendiri tidak ada beban untuk membayar angsuran termasuk bunga dan biaya lainnya. Sebaliknya kekurangan modal sendiri sebagai sumber dana adalah jumlahnya yang relatif terbatas,terutama pada saat menjatuhkan dana yang relatif besar.
Rasio solvabilitas (leverage) merupakan rasio yang digunkan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dari hutang. Artinya berapa besar beban utang yangditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwarasio ini digunkan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).
Semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula resiko kerugian yangdihadapi, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba yang besar. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio solvabilitas yang rendah tentu mempunyai resiko kerugian yang lebih kecil. Dampak ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian(return) pada saat perekonomian tinggi.
Pengukuran rasio solvabilitas, dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu :
1.mengukur rasio-rasio neraca dan sejauh mana pinjaman digunakan untuk permodalan
2.melalui pendekatan rasio rasio laba rugi.
Manfaat rasio solvabilitas (leverage) :
1.untuk menganalisi kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya.
2.untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajibanyang bersifattetap.
3.untuk menganalisis keseimbangan antara lain aktiva khususnya aktiva khususnyaaktiva tetapdengan modal.
4.untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
5.untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva
6.untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiriyang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
7.untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapatsekian kalinya modal sendiri.
Intinya dengan analisis rasio solvabilitas, perusahaan akan mengetahui beberapa hal berkaitan dengan penggunaan modal sendiri dan modal pinjaman serta mengetahui rasiokemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
Jenis-jenis Rasio Solvabilitas
Adapun jenis rasio solvabilitas yang sering digunkan perusahaan :
1.debt to asset ratio (debt ratio)
2.debt to equity ratio
3.long term debt to equity ratio
4.times interest earned
5.fixed charge coverage
nTotal Hutang
nTotal Debt
to Equity Ratio = ------------------ x 100 %.
n Modal sendiri
n
n Total Hutang
nTotal Debt
to capital Assets = ------------------- x 100 %.
n Total Aktiva
n
n Hutang Jangka Panjang
nLong Term
Debt to = -------------------------------- x
100 %
n Equity Ratio Modal Sendiri
Contoh Statistik :
Statistik Bantuan CSR
SUMBER:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Rentabilitas
- http://www.scribd.com/doc/35335841/15/Rentabilitas
- http://id.wikipedia.org/wiki/Solvabilitas
- http://www.scribd.com/doc/20974214/2-Rasio-Solvabilitas
- http://niasyahlalitha.wordpress.com/2012/06/13/rentabilitas-dan-solvabitas
- http://www.timah.com/v2/ina/sustainability/6110052012113534/statistik-bantuan-csr
- http://www.timah.com/v2/ina/sustainability/6110052012113534/statistik-bantuan-csr
0 comments:
Post a Comment